Saturday, May 8, 2010

Shinjuku Gyoen



Shinjuku Gyoen adalah salah satu taman favoritku di Tokyo. Taman ini terlatak ditengah kota, tidak jauh dari stasiun Shinjuku yang termasuk stasiun tersibuk di Tokyo.

Aku selalu menikmati taman Shinjuku ini setiap musim. Ketika musim panas, ada lapangan rumput yang sangat indah, hijau, bersih dan rumputnya tebal, jadi aku dan teman-temanku gak pernah ragu untuk tidur-tiduran ditaman itu. Apalagi kalau orang Jepang sendiri, mereka dengan nyaman tidur-tiduran ditengah lapangan dengan bermandi matahari. Kalau aku sih masih nyari perlindungan di bawah pohon.. hehehe



Autumn di gyoen (taman) ini keren banget, pohon momiji nya berdaun merah disepanjang jalan taman, ginko dengan daun kuning nya berjajar di berbagai pojok taman, bahkan ada pohon ginko yang besar sekali dan keliatan cukup tua dengan daun-daun kuningnya menjuntai hampir ke tanah. Di bagian pojok yang lain (aku lupa sebelah mana, tapi kalau dari pintu taman agak masuk ke dalam taman deh.. ;p) terdapat jalan setapak yang di kiri kannya di jajari pohon maple, dan ketika autumn daunnya berwarna coklat muda. Selain itu, daun-daun yang berguguran juga jadi pemandangan yang menurut aku menarik, karena sangat bersih, jadi kadang buat objek photo yang menarik buat aku.



Ketika musim dingin juga tetap menarik, karena ada beberapa bunga yang tetap mekar. Dan juga pemandangan ketika salju menutupi batang-batang pohon di seantora taman. Walaupun aku belum pernah sih benar-benar menikmati taman ini di musim dingin, karena dinginnya udara di musim dingin tentu membuat aku lebih suka nongkrong di rumah berdekatan dengan heater... hehee



Mengunjungi taman ini di musim semi adalah saat-saat favorit aku. Diseluruh penjuru taman terdapat bung sakura yang bermekaran dengan berbegai jenisnya pula. Ada yang berwarna putih, bpink bahkan merah. Aku sangat menikmati berkalan-jalan di musim semi di taman ini, udaranya sejuk di tambah keindahan taman yang penuh dengan sakura. Sakura hanya mekar di musim semi selama kurang lebih dua minggu, sehingga tidak heran taman ini penuh oleh pengunjung selama waktu sakura bermekaran. Banyak pengunjung yang berpiknik dan ber-hanami-an (melihat bunga) dengan teman dan keluarga. Berbincang-bincang di bawah pohon sakura sambil menimati udara yang segar dan memandangi keindahan bunga sakura.



Untuk kesana mudah saja, beberapa line kereta melalui taman ini. Aku biasanya naik Yamanote line dan turun di Shinjuku Stasiun, keluar di Shinjuku south gate, lalu menusuri jalan lewat Takayama departement store, gak sampai lima menit dah sampai di depan taman. Selain dengan yamanote, bisa juga dengan Marunochi line turun di Shinjuku gyoenmae stasiun atau dengan Chuo Shobu line turun di Sendagaya stasiun. Banyak dan mudah kan? Oh ya, tiket ke taman ini murah kok hanya 200 Yen.

So i can say Shinjuku Gyoen is the must visit garden in Tokyo.

Friday, May 7, 2010

Green Canyon dan Pangandaran Beach


Aku jalan ke Green Canyon dan Pantai pandandaran pada bulan Juli tahun 2009 yang lalu. Aku dan mba ifah (teman kantorku yang hobbynya sama yaitu jalan-jalan) memutuskan untuk ikut tour ke Green Canyon dan Pantai Pangandaran melalui sunburstadventures.

Keberangkatan

Tempat ngumpul keberangkatan di Mall Taman Anggrek jam 9 malam. Aku dan mba ifah tentu sudah siap-siap bawa barang-barang ketika berangkat ke kantor dan berencana cabut dari kantor setelah jam 5 biar bias having diner dulu di MTA. Tapi apa daya ternyata direktur kami dengan tiba-tiba mengumpulkan kami pukul 4 untuk membahas hal-hal yang mendesak untuk diselesaikan. Kami tentu saja sudah dag dig dug, karena sudah tentu jadwal keberangkatan kami akan sangat molor. Lewat jam 6 tidak ada tanda-tanda rapat akan ditutup, saya dan mba ifah sudah lirik-lirikan. Jam 6, direktur kami mem-break rapat untuk sholat dan makan, tapi akan dilanjutkan kembali pukul 6.30. Oh My God, bakalan lama nih. Akhirnya aku dan mba ifah memutuskan untuk kabur jam 7.30, ditengah tengah rapat.. hehehe.

Setelah berhasil mengaburkan diri, kami naik taxi dengan penuh dag dig dug, karena tau sendiri dong jalanan di jum’at sore kan luar biasa macet, apalagi jalur dari Lapangan Banteng ke MTA.. huff. Untungnya kami sampai sana cukup cepat jam 9 kurang 15 menit. Karena masih punya waktu 15 menit, kami berburu roti di Bread Talk (yang seperti biasa antrian yang cukup panjang). Setelah dapat apa yang kami mau, bergegas kami menuju tempat pertemuan lobby MTA. Celingak celinguk, kami berusaha mencari penghubung tour ini yang Cuma kami kenal dari suaranya aja. Setelah telpon-telponan akhirnya kami ketemu sang penghubung, dan setelah kami lega, ternyata belum ditinggal, kami mulai mengedarkan pandangan kami ke sekeliling lobby dan ternyata we were not the only one who brought backpack.. hehehe, banyak temennya bo’.

Sudah 30 menit sejak kami register ulang, kami diajak ke bis pariwisata, dan dibagikan diner kami : paket hokka hokka bento. Aku dan mba ifah saling lirik dan tertawa tawa , Karena dengan diner ini kami akan tiga kali makan hokka hokka bento dalam sehari, lunch kami makan HB di Golden Truly, lalu jatah rapat dan sekarang di bis kami dibagikan HB juga… satu kali lagi dapat HB dalam hari ini mungkin kami akan dapat hadiah gelas.. hehehe

Perjalanan yang cukup panjang ( perkiraan 8 jam dari Jakarta) di malam hari dengan sukses membuat aku tertidur. Mba ifah sendiri bilang bahwa sudah dua kali pemberhentian, aku gak bangun juga.. hehehe (bodor amat yakkss). Aku dibangunkan mba ifah satu kali, karena mba ifah mau ke toilet, dan tidur lagi. Baru bangun lagi ketika ngerasa jalan mulai berkelok-kelok, wadaw.. mabuk nih. Langsung otomatis meraih plastic item yang sudah aku siapkan (aku ini memang pemabk darat, apalagi kalau ditambah masuk angin..) Dan ternyata gak Cuma aku yang mengalami kemabukan ini, dari pojok belakang juga dah kedengeran bunyi-bunyian yang mengundang orang lain mabuk juga. Syukurnya gak terlalu lama, satu jam kemudian kami sudah sampai di Green Canyon (sampai pukul 6.00)

Green Canyon

Syukur Alhamdulillah sudah nyampe di green canyon, karena aku sudah pusing banget. Turun dari bis, aku langsung nyari toilet sekalian ganti baju untuk cebar cebur di Green Canyon. Sambil menunggu waktu naik perahu, kami sarapan dan kenalan dengan Ibu reny dan anaknya thya yang ikutan tour dan sudah dikenal mba ifah ketika ke toilet malam itu (aku kan tidur jadi baru kenal pagi harinya..hehehe) Menuju tempat mangkal perahu yang gak jauh dari situ, kami ditempatkan satu perahu 6 orang (biaya satu perahu 75rb rupiah), jadi saya, mba ifah, bu reny, thya dan teman baru kami lutfhi dan aodri.

Menyusuri sungai yang disamping kirinya hijau dan sungainya yang bersih sangat menarik.. dan yang lebih menarik lagi adalah apa yang ada di akhir sungai ini. Diujung sungai sudah banyak perahu yang menepi, karang karang tinggi dan indah terpapar di depan kami, kami seperti masuk ke dalam gua. air sungai mengalir deras dan dingin. Tanpa membuang waktu kami siap-siap untuk menyebur ke sungai, tetapi ternyata pelampungnya hanya 5 sedangkan kami berenam dan secara yang dapat berenang hanya lutfhi dan thya dan sebagai satu satunya laki-laki di kelompok kami, luthfi menawarkan tidak menggunakan pelampung. Yeppeeyyy.. jadilah kami nyebuuur…

Segar dan excited ketika menyebur ke sungai, karena sungai ini cukup dalam dan arusnya lumayan deras. Tapi kami berenang berbalik dengan arah arus. Kami dengan semangat meminta si abang perahu untuk meng-guied kami, ternyata si abang gak pede berenang kalo gak pake pelampung. Oh My God.. jadilah si abang Cuma bias membantu kami di tempat yang dangkal-dangkal, dan sebentar-sebentar si abang naik ke batu-batu karena gak kuat dingin, jadi kasian ngeliat si abang perahu kedinginan menggigil, akhirnya kita relain dia balik keperahu. Tinggal kita beriri-iri dengan kelompok lain yang di pandu sama abang perahunya dan di photo-photo.. huhuhu. Akhirnya kami ngekor aja deh sama kelompok yang lain.. dan numpang di photo.. hehehe

Syukurnya kelompok kita cukup kompak, kita berenang bersama-sama melawan arus sambil berpegangan. Cukup berat juga ternyata berenang melawan arus. Setelah akhirnya hamper samapai diujung gua, kami sudah kelelahan dan memutuskan untuk balik keperahu, karena arusnya semakin deras dan sungai semakin dalam, batu-batu juga sudah sulit untuk dilompati karena semakin licin. Akhirnya kami kembali, nah kali ini kita gak usah susah payah berenang, kita tinggal mengapung dibawa arus, hanya harus lebih hati-hati mengikuti jalurnya, karena takut ketambrak batu-batu. Jadilah kami kambali mengikuti arahan dari abang perahu kelompok lain.. hehehe. Yeheeyyy.. seru banget, ditarik arus di sungai yang dingin ini. Karena itu mengapung ditarik arus inilah yang disebut body rafting, karena gak pake apapun kecuali tubuh kita sendiri.

Setelah puas berenang-berenang, kami balik ke tempat parker, mandi ganti baju dan meluncur ke Pantai pangandaran tujuan selanjutnya.

Pangandaran

Sampai jam 11an di hotel, aku dan mba ifah janjian dengan bu reny dan thya untuk makan siang bersama karena aodri dan lutfhi tidak satu hotel dengan kami. Kami makan siang di dekat pantai Pangandaran, menikmati ikan dan udang yang segar dan nyammy..

Puas dengan makan siang, kami siap untuk kegiatan selanjutnya yaitu jalan ke taman.. pangandaran. Disana kami diajak berkeliling gua gua yang banyak tersebar disekeliling taman dengan pemandu yang cukup kocak. Dengan serunya dia menunjukkan sebuah batu yang menyerupai (maaf) alat kelamin pria, yang menurut si pemandu bagi yang memegangnya akan dimudahkan jodohnya. Langsung saja mbak-mbak di kelompok tour kami langsung heboh, berebut memegang stalagtit tersebut dan berphoto-photo.. hohohoho. Kami juga ditunjukkan stalagtit yang menurut si pemandu seperti Kristal, seperti jagung dan lain-lain, dan kami dengan sungguh-sungguh juga akan menyamakan imaginasi kami dengan sipemandu, sambil sekali-kali memiringkan kepala ke kiri ke kanan.. hehehe. Oh iya, beberapa gua sangat gelap jadi harus membawa senter sendiri, tapi jangan khawatir banyak juga yang menawarkan senter dengan harga terjangkau 500 rupiah saja.

Cape keluar masuk gua, kami melanjutkan perjalanan ke pantai barat pangandaran. Berpasir putih dan cukup menarik, sepanjang perjalanan menuju pantai barat, banyak terdapat kera yang nakal, bahkan salah satu temanku tas nya hamper ditarik-tarik.. wuakks.. so be careful pass through the way, keep your belonging thigh. Sampai di pantai barat, kami naik perahu balik ke hotel. Rombonganku memutuskan untuk puter-puter dengan perahu dulu sebelum kembali ke hotel (15000 perorang).

Abang perahu dengan penuh semangat menjelaskan tempat-tempat yang kami lalui, ada batu mirip katak, pengembara yang bersujud, bentuk penyu dan sekali lagi kami berusaha menyesuaikan visualisasi kami dengan imaginasi tukang perahu. Bahkan aku coba ambil beberapa photo untuk aku liat nanti, pasti akan lebih mudah memvisualisasikannya. Sampai di tengah laut, ombaknya ternyata cukup besar, kami terombang ambing di lautan, tanpa pelampung dan berpegangan pada pinggir kapal. Kami tentu semakin ngeri kalau mengingat pantai pangandaran pernah diterjang tsunami tahun 2006 silam.. Saat itu kami hanya bias berdoa, percaya pada si abang perahu untuk membawa kami sampai hotel dan tentu saja berpegang erat-erat. Saya menambah lagi dengan melindungi kamera saya dari air yang sudah mulai menciprat dan masuk perahu.

Syukurnya hamper meminggir, ombak sudah tidak terlalu besar, kami pun tenang kembali, dan mengeluarkan kamera kembali. Apalagi saat itu matahari sudah hamper tenggelam. Hal itu tentu tidak saya lewatkan sama sekali, langsung saya jepret segala kemungkinan sunset, dan saya sangat sangat puas dengan hasilnya.

Malam hari kami lewati dengan istirahat dan tidur cepat, cape euy.. bahkan saya sampai mendengkur halus (menurut mba ifah,, kalau halus.. sih menurut saya.. hehehe)

Banan Boat dan Jetsky

Pagi tentu saja saya siap-siap menunggu sunrise. Mba ifah pass, karena mau melanjutkan tidurnya. Saya meluncur ke pantai timur, dan berjumpa dengan bu reny dan thya disana. Klik klik kamera saya walaupun awan menutupi sang matahari, but it was really beautiful.

Balik ke hotel jemput mba ifah dan kembali jalan-jalan ke pantai timur nyari sarapan. Janjian dengan thya dan bu reny yang ternyata sudah bawa sepeda. Jadilah kami menyusuri pantai timur sampai tempat pelelangan ikan. Lalu kami memutuskan untuk sarapan bubur.. hmmm nyammyy. Then mata kami tertumpu pada banana boat di dermaga. Kami langsung Tanya-tanya dan jadilah kami bertiga, bu reny tidak ikut naik banana boat (per orang saweran 50rb).. seruuuu.. lalu dilanjutkan dengan jet sky (perorang juga saweran 50rb). Puas basah-basahan dan photo-photo, saya dan mba ifah memutuskan pulang naik becak (10 ribu) dan bu reny dan thya naik sepeda tentunya.

Setelah makan siang, berakhirlah happy happy kami di pangandaran. Saatnya kembali ke Jakarta, yang tentunya macet dimana mana nih. Dan benar saja kami sampai Jakarta sudah pukul 9 malam. Saya, mba ifah, bu reny, thya, aodri dan lutfhi jadi friends di face book dan berjanji akan jalan bareng lagi.. hehehe.

Saturday, May 1, 2010

Beautiful Sunset at Lasiana Beach, Kupang



Akhir bulan April lau saya dapat tugas seminggu ke Kupang. Saya sesungguhnya sudah search tempat-tempat menarik yang harus saya kunjungi di Nusa Tenggara Timur yang ternyata cukup banyak dan berskala internasional, sebut saja : Kelimutu danau tiga warna, Alor (tempat diving) Pulau Rote, dan Pulau Komodo. Tentu saja saya gak mungkin ke tempat itu semua karena jaraknya yang cukup jauh dari Kupang. Kelimutu di pulau Flores, naik pesawat 45 menit dari Kupang. Pulau Alor, naik pesawat juga 45 menit dari Kupang. Pulau Komodo lebih jauh lagi. Sebenernya yang paling memungkinkan ke Pulau Rote, tapi ini pun gagl karena harus menginap disana sedangkan pekerjaan saya belum selesai juga sampai jumat dan Sabtu pagi pagi harus balik ke Jakarta (kapal cepat ke Pulau Rote cuma sekali dari Kupang jam 9, perjalanan 2 jam dan kembali ke Kupang jam 2 an, gak mungkin banget kalau gak nginep)

Tapi semangat saya jalan-jalan tetap berkobar (lebay dot com ;p). Akhirnya saya mengajak teman saya yang berugas di KPPN Kupang untuk mengantar ke Lasiana beach, 20 menitan dari pusat kota Kupang. Hampir saja telat karena ketika baru sampai dan mencari parkir si sun sudah mulai nampak. Jadilah saya berlari-lari mengejar matajari terbenam itu ;p) Dan syukurlah masih bisa jeprat jepret


Next time i will for sure be coming again to Nusa Tenggara Timur and take more and more beautiful pictures

Pulau Pramuka : Non Poluted in Jakarta Region




Betul.. Karena di pulau pramuka tidak ada mobil, angkot, bajaj, bis, bemo, metromini, kopaja apalagi truk mondar mandir, yang ada disana hanya motor dan bisa dihitung dengan jari tangan deh.. Jadi kita bisa menghirup udara segar sepanjang hari tanpa harus batuk-batuk kesedak asap knalpot yang hitam legam dari kendaraan bermotor. Hmmm.. segar

Since it is about the travel story, so harus dimulai dari keberangkatan dong gak bisa ujug-ujug dah sampai ya.. heheh. Saya dan teman saya dari kantor pergi akhir bulan Maret kemaren ikutan tour yang kami cari-cari di internet. Setelah beberapa kali ngecek dan recheck, akhirnya kami memutuskan ikutan tour dari dholpin ecotourism (you can check it from this site http://www.dolphin-ecotourism.com/) dengan paket pulau pramuka dua hari satu malam.

Hari Pertama
Berangkat dengan semangat 45 abis subuh (padahal kalo ke kantor masih tidur-tiduran nich..;p). Meluncur ke rumah temanku di bilangan Cipinang (karena kita gak tau tempat keberangkatannya yaitu Muara Angke, jadi harus jalan berdua supaya gak cari-carian nantinya.. begitu). Dari Cipinang kami meluncur ke Muara Angke, setelah sempat nanya sana sini, akhirnya ketemu lah tempat keberangkatan kapal ke pulau Pramuka yang letaknya dibelakang Pasar Ikan Muara Angke. Ternyata buanyak banget orang-orang yang mau berangkat ke kepulauan seribu dari sana.. wuuuiiih rame banget deh, dan orang-orangnya keren-keren lagi (tapi saya gak liat artis sih... hehehe) Setelah telpon-telponan sama guide kami, kami diajak ke kapal yang akan membawa kami menuju pulau pramuka yang berada diurutan ketiga kapal yang sedang merapat jadilah kami harus meloncati kapal-kapal yang lain. (Warning: agak licin jadi harus hati-hati, karena teman saya sempat terpeleset yang mengakibatkan kakinya bengkak lebih dari 2 minggu)

Sampai di dalam kapal, kami cari tempat di dek, karena puanas banget diluar, teman saya butuh tempat buat urut-urut kakinya yang ternyata bengkak (syukurnya ABK nya baik-baik dan ngasih teman saya ini minyak urut) dan saya takut mabuk laut (mau tidur bis minum antimo.. ;p). Ternyata di dek luar biasa penuh bok (walopun si mba guide kami bilang ini gak rame karena kita nebeng kapal yang dibooking orang.. penumpang gelap dong kita.. wekekeke.. buat diketahui aja ternyata guide kami ini orang asli pulau pramuka dan keluarga terkenal disana, jadi nebeng-nebeng gak masalah buat mereka yang udah kenal betul ma nahkda kapalnya). Oh iya kapal ini harusnya berangkat jam 7 pagi, tapi kami baru meluncur jam 8 an gitu (Indonesia banget yaks..)

Setelah dua ja-an di kapal, akhirnya sampailah kami di dermaga Pulau Pramuka. Dijemput oleh guide kami yang stand by disana dan ternyata rombongan kami cuma berdua. Setelah istirahat dan makan siang, dimulailah kegiatan kami.

Snorkeling
Mulai jam 1 an (tengah hari bolong bo'), kita berdua nyoba-nyoba peralatan (mask, sepatu katak dan pelampung). Dan kami digabungin dengan kelompok lain, jadi totalnya 8 orang, dipandu 2 orang guide. Naik kapal yang disana disebut ojek kapal. Meluncur ke pulau air untuk latihan dasar snorkeling.

Setelah kedua guide kami cukup yakin kalo kami bisa dilepas ke laut (hihihi.. ayam kali dilepas) kita meluncur ketempat spot snorkeling. Dibawa ke dua tempat snorkeling yang ternyata agak keruh (menurut guide kami sih karena cuaca sedang mendung) But over all tetap keren kok. Sambil snorkeling tentu saja photo-photo dong..

Setealah snorkeling mampir ke pulau galang untuk liat ikan hiu yang ditangkarkan.. lumayan seru.. bahkan temanku ada yang nyoba masuk kekolamnya.. hiiiii..
Abis snorkeling udah sore,balik ke pulau pramuka dan cuma bisa nangkep sunset yang ketutup awan..hiks

Malam diabisin untuk makan dengan ikan bakar yang nyammy bersama temen-teman baru.. trus ngobrol ngarol ngidul.. dan pijit (temanku yang bengkak kakinya dipijit sama guide kami, multi talent banget nih guide kami..). Oh iya.. malam itu pulau pramuka mati lampu.. kecuali hotel kita karena ada genset.. yeppyy.. ac tetapnyala,. sedangkan teman yang lain sudah keluh keluh bakalan kepanasan tidurnya (sumpe panas banget disana..)

Hari Kedua

Liat sunrise (yang tidak didukung ma temen-teman lain.. karena mending memperpanjang tidur, share aja deh photonya ya.. gitu deh alasan mereka;( ) Jadilah saya nongkrong sendirian nungguin sunrise, di roof hotel kami.. (hotel Dholpin menghadap timur) tapi kok lama gak muncul (menurut petunjuk guide kita sih munclnya sunrise jam 5an). Pukul 6 baru deh muncul si sun ini yang juga malu-malu ketutupan awan...

Bis nongkrongin sunrise, saya jalan-jalan but nyari objek photo. Ditengah jalan ketemu orang yang dengan semangat bilang " Mba ada ROL tuh keren loh!" Saya dengan bengong jawab "ROL?.. apa ya?".. "Ray of Light mba".. jawabnya sambil bengong juga.. (upps..mungkin dia anggap saya photographer yang sejati karena dia ngeliat kamera saya yang segede gaban.. hihihi.. eh istilah gitu aja gak tau... kikikik) Dengan malu dan mauu-maluin saya langsung ngucapin terima kasih dan buru-buru bergerak menuju tempay yang ditunjuk orang tadi (coba-coba moto ROL.. hehehe). Here it is the result:


Cape muter-muter balik hotel dilanjutkan dengan sarapan indomie rebus (sedaaap), mandi then siap jalan ke penangkaran penyu. Ternyata gak cuma penyu loh, tapi ada juga nemo dan kuda laut..

Setealh itu puer-puter pulau pramuka dan photo-photo narsis.



Harus balik ke hotel siap-siap pulang karena kapal yang akan membawa kami ke Muara Angke akan datang jam 1. Kalau gak mau nginep lagi harus be on time, begitu kata guide kami... Dua jam lagi mengarungi lautan cuma perjalanan pulang lebih seru karena punya teman-teman baru... yang tentu saja sudah bikin rencana untuk melanjutkan petulan berikutnya...