Monday, September 10, 2012

Menuju Pulau Bidadari


Bertemu dengan gank crocodile emang gak ada matinya, walaupun ketemunya Cuma setahun sekali. Ada aja nostalgia cerita yang bikin ketawa dan membuat saya betah nongkrong sama mereka.

Oh ya, gank crocodile ini panggilan saya buat teman-teman saya yang terdiri dari mr huri, mr wahyu, haris dan mas taufik dari kelas persiapan bahasa inggris sebelum kami berangkat melanjutkan sekolah master kami ke jepang. Menggunakan nama gank crocodile karena mereka meng-klaim diri sendiri sebagai cowok-cowok keren penakluk wanita. Sesungguhnya sih karena mereka itu asal dan ngocol abis, gak ada sama sekali hubungan dengan penaklukan wanita hahahah.

Kembali ketika saya ketemu mereka Ramadhan ini, kami bernostalgia tentang perjalanan kelas kami ke pulau bidadari sehari sebelum kami berangkat ke jepang di awal bulan Juli 2006.  Jadi ceritanya, kelas kami terdiri atas sepuluh orang yang akan berangkat ke jepang dan meneruskan kuliah di beberapa universitas berbeda, ada yang di Tokyo, Kyoto, Niigata, Kobe,Kyushu jadi karena kami sangat dekat dan kompak *uhuuyyy* kami tidak rela rasanya berpisah, jadi kami mengadakan farewel party dan  acaranya piknik ke Ancol. Ditentukanlah harinya dan yang sudah berkeluarga boleh membawa keluarganya, istri, suami, anak, cucu juga boleh heheheh.

Pada hari H, kami berkumpul dipantai karnival ancol. semua hadir ditambah keluarga-keluarganya, haris dan family, mr kumis dan family, mas taufik dan family, mba nova dan anaknya, bang zul, saya, mba mega, mas didik, mr huri dan yudi. Kami piknik, ngumpul, ngobrol ngarul ngidul di pantai karnival.

Ketika hari sudah mulai beranjak siang, kami sudah mulai bosan, lalu muncul ide untuk naik kapal kayu keliling pantai ancol. beberapa orang termasuk mr huri dan saya mendekati tukang kapal yang banyak mangkal di pantai. Kami tanya kemana saja muter-muternya, lalu tiba-tiba si tukang kapal menawarkan ke kami bahwa mereka dapat mengantarkan ke pulau bidadari. Wuiih, dengan senang hati kami menerimanya dan terjadilah tawar menawar, sampai akhirnya tercapai kesepakatan. Kami kembali ke kelompok piknik dengan hati sumringah mengabarkan kabar gembira. Ternyata tidak semua menganggap hal itu berita gembira, ya sebagian besar meragukan keberadaan kapal kayu apakah mampu membawa kami sampai ke pulau bidadari. Tapi bukan gank crocodile kalau tidak bisa meyakinkan teman-teman untuk mengikuti ide “smart” mereka, dan jadilah kami berangkat menuju pulau bidadari.

Satu persatu kami naik ke kapal walaupun dengan pandangan ragu, tapi kami tetap naik karena dorongan gank crocodile. Akhirnya kami mengatur duduk dan mulailah si kapal melaju. Pertama dengan mesin mereka mulai melaju, pelan dan pasti. Dan ternyata anak-anak cukup senang, melihat kami mulai mengarungi lautan dengan angin beritiup sepoi-sepoi. Satu jam perjalanan kami lalui dengan canda tawa. Tapi kami tidak melihat tempat tujuan kami, si pulau bidadari. mulai lah kami bertanya kepada sang pemilik kapal: dimana pak pulaunya? Dengan tenang si bapak menjawab; disana. Sambil tangannya menunjuk ke depan. Manaaa?? Kami serempat berpaling mengikuti arah tangan si bapak. Kok gak keliatan tanya kami lagi. Masih jauh mba, belum keliatan. Ahh oke, you are the sailorman.

Waktu kembali lagi berjalan, tiba-tiba kami sudah sampai ditengah-tengah lautan. Disekeliling kami hanya ada air, air dan air. Daan tiba-tiba, mesin kapan mati. Si pemilik kapal mulai menstarter mesinnya, lalu mulai mengeluarkan dayung untuk membuat kapal kami melaju. Dayuuung, ya dayung. Muka kami langsung memucat, anak-anak sudah mulai menangis, karena goyangan kapal yang semakin terasa, beberapa anak sudah mulai mabuk, dan hari sudah mulai beranjak sore. Dengan agak panik, kami tanya kembali; dimana sih bang, pulaunya? Nyampe gak nih? Jawab situkang kapal dengan ngos-ngosan; sebentar lagi kok mba. Hampir sampae. Tapi kami sama sekali tidak melihat tanda-tanda pulau di arah mata memandang, semuanya air, dan tidak ada kapal lain selain kami. Duuh, teman-teman sudah banyak yang protes, yudi teman dari madura, langsung protes, merasa anak laut dia sudah tidak dapat mempercayai navigasi si bapak tukang kapal dan juga tidak lagi mempercayai kemampuan si bapak mendayung. Jadilah setelah dua jam lebih kami terombang ambing di laut kami dengan kompak memutuskan untuk kembali ke pantai ancol sebelum hari menjadi lebih gelap. Dalam perjalanan memutar, kami sebenarnya meragukan apakah bapak ini bisa membawa kami kembali ke tempat semula, tapi kami hanya bisa berdoa. Saat itu yang kami pikirkan hanya anak-anak yang mulai mabuk dan menangis. Kami hanya bisa pasrah dan berdoa. Dan ternyata kekhawatiran kami tidak perlu, karena perjalanan pulang lebih cepat hanya satu jam saja.. betapa senangnya kami melihat daratan kembali. Mau loncat-loncat rasanya hahahah.  Kami turun satu persatu, memastikan anak-anak baik-baik saja, gank crocodile membayar ke tukang kapal, sambil ngedumel karena dikadalin hahaha. Crocodile kok dikadalin tukang kapal hahahhah

Sampai di pantai, kami hanya bisa bersyukur sudah sampai didarat dengan selamat dan memutuskan untuk istirahat sholat ashar di masjid ancol lalu pulang untuk siap-siap keberangkatan kami besok malam.
Esok harinya kami semua bertemu kembali di bandara, dengan wajah cengar cengir dan bisik-bisik: untung ya kita masih idup hahaha. (bisik-bisik karena takut ketauan sponsor kami, pastinya kami akan di omelin karena melakukan perjalanan bodoh hihihi). Lalu kami berjanji bahwa kalau kami sudah selesai sekolah, kami akan kumpul kembali dan pergi ke pulau bidadari naik boat yang lebih cepat walaupun harus mengeluarkan kocek lebih mahal hahaha. Tapi setelah  empat tahun lulus, kami belum bisa kumpul lagi untuk mewujudkan keinginan kami tersebut karena setelah lulus kami disibukan dengan hal-hal lain, haris saat ini bertugas di Makassar, mas taufik bertugas di Pekanbaru, mba nova masih tetap di Yogyakarta, mba mega di Pangkal Pinang dan bang zul masih sibu di Pemda Tanah Datar (and I heard you are sick bang. Odaijini ya), mas didik di Medan. Yudi sedang melanjutkan kuliah di aussie. Jadi otomatis hanya saya, mr huri dan mr kumis saja yang di jakarta, dan kami-kami inilah yang sering ngumpul hanya untuk menertawai kelakuaan bodoh kami waktu itu hahaha.

Miss you, guys. Semoga kita bisa ketemu lagi untuk mewujudkan cita-cita berlayar ke pulau bidadari :D

No comments: