Bertemu dengan gank crocodile emang gak ada matinya,
walaupun ketemunya Cuma setahun sekali. Ada aja nostalgia cerita yang bikin
ketawa dan membuat saya betah nongkrong sama mereka.
Oh ya, gank crocodile ini panggilan saya buat teman-teman
saya yang terdiri dari mr huri, mr wahyu, haris dan mas taufik dari kelas
persiapan bahasa inggris sebelum kami berangkat melanjutkan sekolah master kami
ke jepang. Menggunakan nama gank crocodile karena mereka meng-klaim diri sendiri
sebagai cowok-cowok keren penakluk wanita. Sesungguhnya sih karena mereka itu
asal dan ngocol abis, gak ada sama sekali hubungan dengan penaklukan wanita
hahahah.
Kembali ketika saya ketemu mereka Ramadhan ini, kami
bernostalgia tentang perjalanan kelas kami ke pulau bidadari sehari sebelum
kami berangkat ke jepang di awal bulan Juli 2006. Jadi ceritanya, kelas kami terdiri atas
sepuluh orang yang akan berangkat ke jepang dan meneruskan kuliah di beberapa
universitas berbeda, ada yang di Tokyo, Kyoto, Niigata, Kobe,Kyushu jadi karena
kami sangat dekat dan kompak *uhuuyyy* kami tidak rela rasanya berpisah, jadi
kami mengadakan farewel party dan acaranya piknik ke Ancol. Ditentukanlah harinya
dan yang sudah berkeluarga boleh membawa keluarganya, istri, suami, anak, cucu
juga boleh heheheh.
Pada hari H, kami berkumpul dipantai karnival ancol. semua
hadir ditambah keluarga-keluarganya, haris dan family, mr kumis dan family, mas
taufik dan family, mba nova dan anaknya, bang zul, saya, mba mega, mas didik, mr
huri dan yudi. Kami piknik, ngumpul, ngobrol ngarul ngidul di pantai karnival.
Ketika hari sudah mulai beranjak siang, kami sudah mulai
bosan, lalu muncul ide untuk naik kapal kayu keliling pantai ancol. beberapa
orang termasuk mr huri dan saya mendekati tukang kapal yang banyak mangkal di
pantai. Kami tanya kemana saja muter-muternya, lalu tiba-tiba si tukang kapal
menawarkan ke kami bahwa mereka dapat mengantarkan ke pulau bidadari. Wuiih,
dengan senang hati kami menerimanya dan terjadilah tawar menawar, sampai
akhirnya tercapai kesepakatan. Kami kembali ke kelompok piknik dengan hati
sumringah mengabarkan kabar gembira. Ternyata tidak semua menganggap hal itu
berita gembira, ya sebagian besar meragukan keberadaan kapal kayu apakah mampu
membawa kami sampai ke pulau bidadari. Tapi bukan gank crocodile kalau tidak
bisa meyakinkan teman-teman untuk mengikuti ide “smart” mereka, dan jadilah
kami berangkat menuju pulau bidadari.
Satu persatu kami naik ke kapal walaupun dengan pandangan
ragu, tapi kami tetap naik karena dorongan gank crocodile. Akhirnya kami
mengatur duduk dan mulailah si kapal melaju. Pertama dengan mesin mereka mulai
melaju, pelan dan pasti. Dan ternyata anak-anak cukup senang, melihat kami
mulai mengarungi lautan dengan angin beritiup sepoi-sepoi. Satu jam perjalanan
kami lalui dengan canda tawa. Tapi kami tidak melihat tempat tujuan kami, si
pulau bidadari. mulai lah kami bertanya kepada sang pemilik kapal: dimana pak
pulaunya? Dengan tenang si bapak menjawab; disana. Sambil tangannya menunjuk ke
depan. Manaaa?? Kami serempat berpaling mengikuti arah tangan si bapak. Kok gak
keliatan tanya kami lagi. Masih jauh mba, belum keliatan. Ahh oke, you are the
sailorman.
Waktu kembali lagi berjalan, tiba-tiba kami sudah sampai
ditengah-tengah lautan. Disekeliling kami hanya ada air, air dan air. Daan
tiba-tiba, mesin kapan mati. Si pemilik kapal mulai menstarter mesinnya, lalu
mulai mengeluarkan dayung untuk membuat kapal kami melaju. Dayuuung, ya dayung.
Muka kami langsung memucat, anak-anak sudah mulai menangis, karena goyangan
kapal yang semakin terasa, beberapa anak sudah mulai mabuk, dan hari sudah
mulai beranjak sore. Dengan agak panik, kami tanya kembali; dimana sih bang,
pulaunya? Nyampe gak nih? Jawab situkang kapal dengan ngos-ngosan; sebentar
lagi kok mba. Hampir sampae. Tapi kami sama sekali tidak melihat tanda-tanda
pulau di arah mata memandang, semuanya air, dan tidak ada kapal lain selain
kami. Duuh, teman-teman sudah banyak yang protes, yudi teman dari madura,
langsung protes, merasa anak laut dia sudah tidak dapat mempercayai navigasi si
bapak tukang kapal dan juga tidak lagi mempercayai kemampuan si bapak
mendayung. Jadilah setelah dua jam lebih kami terombang ambing di laut kami
dengan kompak memutuskan untuk kembali ke pantai ancol sebelum hari menjadi
lebih gelap. Dalam perjalanan memutar, kami sebenarnya meragukan apakah bapak
ini bisa membawa kami kembali ke tempat semula, tapi kami hanya bisa berdoa.
Saat itu yang kami pikirkan hanya anak-anak yang mulai mabuk dan menangis. Kami
hanya bisa pasrah dan berdoa. Dan ternyata kekhawatiran kami tidak perlu,
karena perjalanan pulang lebih cepat hanya satu jam saja.. betapa senangnya
kami melihat daratan kembali. Mau loncat-loncat rasanya hahahah. Kami turun satu persatu, memastikan anak-anak
baik-baik saja, gank crocodile membayar ke tukang kapal, sambil ngedumel karena
dikadalin hahaha. Crocodile kok dikadalin tukang kapal hahahhah
Sampai di pantai, kami hanya bisa bersyukur sudah sampai
didarat dengan selamat dan memutuskan untuk istirahat sholat ashar di masjid
ancol lalu pulang untuk siap-siap keberangkatan kami besok malam.
Esok harinya kami semua bertemu kembali di bandara, dengan
wajah cengar cengir dan bisik-bisik: untung ya kita masih idup hahaha.
(bisik-bisik karena takut ketauan sponsor kami, pastinya kami akan di omelin karena melakukan perjalanan bodoh hihihi). Lalu kami berjanji bahwa kalau
kami sudah selesai sekolah, kami akan kumpul kembali dan pergi ke pulau
bidadari naik boat yang lebih cepat walaupun harus mengeluarkan kocek lebih
mahal hahaha. Tapi setelah empat tahun
lulus, kami belum bisa kumpul lagi untuk mewujudkan keinginan kami tersebut
karena setelah lulus kami disibukan dengan hal-hal lain, haris saat ini
bertugas di Makassar, mas taufik bertugas di Pekanbaru, mba nova masih tetap di
Yogyakarta, mba mega di Pangkal Pinang dan bang zul masih sibu di Pemda Tanah
Datar (and I heard you are sick bang. Odaijini ya), mas didik di Medan. Yudi
sedang melanjutkan kuliah di aussie. Jadi otomatis hanya saya, mr huri dan mr
kumis saja yang di jakarta, dan kami-kami inilah yang sering ngumpul hanya
untuk menertawai kelakuaan bodoh kami waktu itu hahaha.
No comments:
Post a Comment